Rabu, 11 April 2012

Khasiat Klorofil

Serdadu dari Balik Daun

Orang boleh memandang sebelah mata atau mengecap cincau sebagai minuman kelas 2. Padahal, kandungan klorofil minuman itu paling tinggi: 1.708,8 mg per kg. Klorofil pembersih racun dan lemak tubuh, biang kerok beragam penyakit maut.
Cincau Premna oblongifolia kaya klorofil? Begitulah hasil riset Prof Dr Clara M Kusharto MSc dan tim dari Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor. Riset pada akhir 2008 itu membuktikan klorofil cincau paling tinggi di antara 3 daun lain: katuk (1.509 mg), murbei (844,2 gram), dan pegagan (831,35 mg).
Klorofil merupakan molekul pembentuk pigmen hijau pada tumbuhan, alga, dan bakteri. Molekul itu menangkap cahaya dan melepaskan elektron untuk membentuk gula serta oksigen dalam proses fotosintesis. Ketika kita mengkonsumsi sayuran hijau, klorofil pun ikut serta. Di dalam tubuh, klorofil dengan mudah masuk ke aliran darah. Sebab, struktur molekul klorofil-seperti ditemukan Richard Martin Willsatter, ahli kimia Jerman, pada 1915-sama persis dengan hemoglobin.
Bedanya inti atom molekul pada klorofil berupa magnesium; pada hemoglobin, besi. Struktur molekul klorofil itu berkhasiat sebagai antioksidan karena memiliki elektron bebas dari atom nitrogen. Klorofil berbaik hati menyumbangkan elektron bebas kepada radikal bebas. Pada prinsipnya radikal bebas adalah molekul yang kekurangan elektron. Karena sudah memperoleh elektron pemberian klorofil, maka radikal bebas tak mengambil dari sel tubuh manusia.
Jika radikal bebas mengambil elektron dari sel manusia menyebabkan perubahan struktur DNA. Dampaknya muncul sel-sel mutan yang akhirnya memicu kanker. Jenis kanker yang muncul tergantung dari jenis sel yang diambil oleh radikal bebas. Jika yang diambil sel hati, muncullah kanker hati.
Antibiotik
Secara alami tubuh manusia menghasilkan antioksidan seperti glutathione. Celakanya, jumlah radikal bebas dari polusi udara, asap rokok, dan makanan berbahan kimia sintetis masuk ke dalam tubuh berlebihan. Dampaknya antioksidan alami tak cukup menetralisir. Itulah sebabnya kita perlu konsumsi vitamin C atau senyawa antioksidan seperti klorofil.
Klorofil tak hanya mumpuni melumpuhkan radikal bebas, tetapi juga piawai sebagai antibiotik. Menurut Leenawati Limantara MSc PhD-pakar klorofil dari Universitas Ma Chung, Malang-ekor molekul klorofil bersifat hidrofobik alias takut air sehingga rajin mengangkat zat pencemar dari dinding sel. Pencemar itu bisa berupa bakteri, virus, parasit, atau senyawa hidrokarbon asal pestisida, pewarna makanan, dan obat-obatan. ‘Agar fungsi klorofil lebih maksimal, konsumsi air yang cukup akan melancarkan pembuangan kotoran yang sudah diikat oleh klorofil,’ kata dr Roy Indrasoemantri, dokter di Jakarta.
Kepiawaiannya sebagai antibiotik tak hanya di dalam tubuh, klorofil pun manjur sebagai desinfektan untuk mengobati infeksi luka luar. Dalam The American Journal of Surgery1940, Benjamin Cruskin M D merekomendasikan klorofil untuk mencegah dan menyembuhkan beragam infeksi dan luka.
Sederet peran klorofil itulah yang membuat tubuh manusia selalu membutuhkan kehadirannya. Konsumsi sayuran berwarna hijau seperti bayam, sawi, brokoli, kangkung, asparagus, atau buncis merupakan cara gampang memperoleh klorofil. ‘Dari sayuran, selain klorofil dan vitamin, serat pun dapat melancarkan pencernaan dan detoksifikasi,’ kata dr Ken A Tengadi MARS, AIFM, konsultan kesehatan di Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon pendapat dan koreksi